16.49

Persiapkan Kekuatan Apa Saja yang Engkau Sanggupi


Allah Ta'ala berfirman :



وَأَعِدُّواْ لَهُم مَّا اسْتَطَعْتُم مِّن قُوَّةٍ وَمِن رِّبَاطِ الْخَيْلِ تُرْهِبُونَ بِهِ عَدْوَّ اللّهِ وَعَدُوَّكُمْ وَآخَرِينَ مِن دُونِهِمْ لاَ تَعْلَمُونَهُمُ اللّهُ يَعْلَمُهُمْ وَمَا تُنفِقُواْ مِن شَيْءٍ فِي سَبِيلِ اللّهِ يُوَفَّ إِلَيْكُمْ وَأَنتُمْ لاَ تُظْلَمُونَ ﴿٦٠﴾

Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan dari  kuda-kuda yang ditambat untuk berperang (yang dengan persiapan itu) kamu menggentarkan musuh Allah, musuhmu dan orang-orang selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya; sedang Allah mengetahuinya. Apa saja yang kamu nafkahkan pada jalan Allah niscaya akan dibalas dengan cukup kepadamu dan kamu tidak akan dianiaya (dirugikan). [QS. Al-Anfal: 60] 



فالله سبحانه وتعالى أمر المؤمنين بالاستعداد للحرب التي لا بد منها لدفع العدوان وحفظ الأنفس والحق، والفضيلة. ويكون ذلك بأمرين

Allah Ta’ala memerintahkan kepada kaum mukminin untuk mengadakan persiapan perang yang mesti dilakukan, demi menghindarkan serangan musuh, melindungi jiwa, kebenaran dan keutamaan. Persiapan itu bisa dilakukan dengan dua perkara : 



الأمر الأول: إعداد المستطاع من القوة، ويختلف هذا باختلاف الزمان، والمكان، والواجب على المسلمين في هذا العصر، صنع المدافع والطائرات والدبابات وإنشاء السفن الحربية، والغواصات، ونحو ذلك، كما يجب عليهم تعلم الفنون والصناعات، التي يتوقف عليها صنع هذه الأشياء وغيرها من قوى الحرب.
 
Pertama : mempersiapkan kekuatan sebisa mungkin. Persiapan seperti ini akan berbeda-beda sesuai dengan perbedaan zaman (waktu) dan tempat. Kewajiban kaum Muslimin dewasa ini ialah: membuat senjata, pesawat tempur, bom dan tank baja; membuat kapal-kapal perang dan kapal selam, dan lain sebagainya. Kewajiban mereka pula, ialah mempelajari berbagai keahlian dan industri yang kepadanyalah tergantung pembuatan benda-benda dan kekuatan perang lainnya. 



وقد استعمل الصحابة المنجنيق مع رسول الله صلى الله عليه وسلم ، في غزوة (خيبر) وغيرها. روى مسلم عن عقبة بن عامر أنه سمع النبي صلى الله عليه وسلم ، وقد تلا هذه الآية. يقول: (ألا إن القوة الرمي) قالها ثلاثاً.
Para sahabat, dahulu telah menggunakan meriam bersama Rasulullah Saw. di dalam Perang Khaibar dan lainnya. Imam Muslim meriwayatkan dari ‘Uqbah bin Amir, bahwa dia telah mendengar Nabi Saw.- setelah beliau membaca ayat ini- bersabda : “Ketahuilah, sesungguhnya kekuatan itu ialah melempar.” Hal itu diulanginya tiga kali. 



والأمر الثاني: مرابطة الفرسان في ثغور البلاد وحدودها. إذ هي مداخل الأعداء ومواضع مهاجمتهم للبلاد.
  
Kedua: menempatkan pasukan berkuda di pelabuhan dan perbatasan, karena ia merupakan pintu masuk musuh dan tempat penyerangan terhadap Negara.



والحكمة في هذا، أن للأمة الإسلامية جند دائم، مستعد للدفاع عنها، إذا فاجأها العدو على غرة.

Hikmahnya, supaya umat mempunyai tentara yang selalu siap melindunginya, apabila secara tiba-tiba datang serangan dari musuh.

Selengkapnya bisa dilihat dalam Tafsir al-Maraghi Jilid 10.