10.55

Kunci Sukses Meraih Cinta Allah



Kunci Sukses Meraih Cinta Allah[1]
Oleh: Dr. Aam Amiruddin

Macam-macam Cinta

Rahmat adalah cinta Allah yang tiada henti dan tak terbatas kepada makhluk-Nya.
 
Mawaddah adalah cinta manusia yang tiada henti kepada suatu objek.
 
Mahabbah adalah cinta yang mengalami pasang surut atau fluktuatif, bahkan bisa mencapai titik bosan.

Indikator Orang yang Mendapatkan Rahmat Allah
Apa yang akan didapatkan oleh hamba yang dicintai Allah? Hamba itu akan:

1.      Terkabulkan do’a-do’anya (QS. 2:186)

وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ فَلْيَسْتَجِيبُواْ لِي وَلْيُؤْمِنُواْ بِي لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ ﴿١٨٦﴾
Apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, jawablah bahwa aku dekat. Aku kabulkan permohonan orang yang berdo’a jika berdo’a kepada-Ku. Hendaklah mereka menaati perintah-Ku dan beriman kepada-Ku agar mereka memperoleh kebenaran. [QS. Al-Baqarah: 186]
2.      Merasakan ketentraman jiwa (QS. 48:4)

هُوَ الَّذِي أَنزَلَ السَّكِينَةَ فِي قُلُوبِ الْمُؤْمِنِينَ لِيَزْدَادُوا إِيمَاناً مَّعَ إِيمَانِهِمْ وَلِلَّهِ جُنُودُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَكَانَ اللَّهُ عَلِيماً حَكِيماً ﴿٤﴾
Allah-lah yang telah menurunkan ketenangan ke dalam hati orang-orang mukmin untuk menambah keimanan mereka. Milik Allah bala tentara langit dan bumi dan Allah Maha Mengetahui, Maha Bijaksana. [QS. Al-Fath: 4]
3.      Mendapatkan perlindungan dan pertolongannya (QS. 2:257, QS. 47:7)

اللّهُ وَلِيُّ الَّذِينَ آمَنُواْ يُخْرِجُهُم مِّنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّوُرِ وَالَّذِينَ كَفَرُواْ أَوْلِيَآؤُهُمُ الطَّاغُوتُ يُخْرِجُونَهُم مِّنَ النُّورِ إِلَى الظُّلُمَاتِ أُوْلَـئِكَ أَصْحَابُ النَّارِ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ ﴿٢٥٧﴾
Pelindung orang-orang beriman adalah Allah yang mengeluarkan mereka dari kegelapan pada cahaya iman. Sedangkan, pelindung orang-orang kafir adalah setan yang mengeluarkan mereka dari cahaya iman kepada kegelapan. Mereka adalah penghuni neraka. Mereka kekal di dalamnya. [QS. Al-Baqarah: 257]
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِن تَنصُرُوا اللَّهَ يَنصُرْكُمْ وَيُثَبِّتْ أَقْدَامَكُمْ ﴿٧﴾
Hai orang-orang beriman! Jika kamu menolong agama Allah, pasti Allah akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu. [QS. Muhammad: 7]
4.      Terbimbing dengan hidayah (QS. 4:69)

وَمَن يُطِعِ اللّهَ وَالرَّسُولَ فَأُوْلَـئِكَ مَعَ الَّذِينَ أَنْعَمَ اللّهُ عَلَيْهِم مِّنَ النَّبِيِّينَ وَالصِّدِّيقِينَ وَالشُّهَدَاء وَالصَّالِحِينَ وَحَسُنَ أُولَـئِكَ رَفِيقاً ﴿٦٩﴾
Siapa pun yang mentaati Allah dan Rasul (Muhammad), mereka akan bersama-sama dengan orang yang diberi nikmat oleh Allah, yaitu para nabi[2], para pecinta kebenaran[3], orang-orang yang mati syahid[4], dan orang-orang shaleh[5]. Mereka itulah teman yang sebaik-baiknya. [QS. An-Nisa: 69]
5.      Mendapatkan keberkahan (QS. 7: 96)

وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ الْقُرَى آمَنُواْ وَاتَّقَواْ لَفَتَحْنَا عَلَيْهِم بَرَكَاتٍ مِّنَ السَّمَاءِ وَالأَرْضِ وَلَـكِن كَذَّبُواْ فَأَخَذْنَاهُم بِمَا كَانُواْ يَكْسِبُونَ ﴿٩٦﴾
Seandainya penduduk negeri beriman dan bertaqwa, pasti Kami akan limpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi. Namun, mereka mendustakan ayat-ayat Kami. Maka, kami siksa mereka sesuai dengan apa yang telah mereka kerjakan. [QS. Al-A’raf: 96]

Cara Mendapatkan Rahmat Allah Swt.
Bagaimana cara mendapatkan rahmat atau cinta Allah?

1.      Merindukan Allah Swt.
عَنْ عُبَادَةَ بْنِ الصَّامِتِ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ أَحَبَّ لِقَاءَ اللَّهِ أَحَبَّ اللَّهُ لِقَاءَه
Dari ‘Ubadah bin Shamit ra. dari Nabi Saw. beliau bersabda: “Barang siapa yang merindukan bertemu dengan Allah maka Allah pun merindukannya” [Hadits riwayat Ahmad, Muslim, Tirmidzi dan Nasai]

2.      Melatih jiwa agar bisa merasakan kenikmatan berkhalwat (berdua-duaan) dan bermunajat (curhat) pada Allah (QS. 32:16)

تَتَجَافَى جُنُوبُهُمْ عَنِ الْمَضَاجِعِ يَدْعُونَ رَبَّهُمْ خَوْفاً وَطَمَعاً وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنفِقُونَ ﴿١٦﴾
Mereka tinggalkan tempat tidurnya untuk berdo’a kepada Tuhan dengan rasa takut dan penuh harap, serta menginfakkan sebagian rezeki yang Kami berikan kepada mereka. [QS. As-Sajdah: 16]
3.      Bersabar dalam mengarungi kehidupan (QS. 16:96)

مَا عِندَكُمْ يَنفَدُ وَمَا عِندَ اللّهِ بَاقٍ وَلَنَجْزِيَنَّ الَّذِينَ صَبَرُواْ أَجْرَهُم بِأَحْسَنِ مَا كَانُواْ يَعْمَلُونَ ﴿٩٦﴾
Segala sesuatu yang ada di sisimu akan lenyap dan sesuatu yang ada di sisi Allah adalah kekal. Kami pasti akan memberi balasan kepada orang sabar dengan pahala yang lebih baik daripada apa yang telah mereka kerjakan. [QS. An-Nahl: 96]
4.      Lebih memprioritaskan apa yang dicintai Allah (QS. 9:24 dan QS. 2: 165)

قُلْ إِن كَانَ آبَاؤُكُمْ وَأَبْنَآؤُكُمْ وَإِخْوَانُكُمْ وَأَزْوَاجُكُمْ وَعَشِيرَتُكُمْ وَأَمْوَالٌ اقْتَرَفْتُمُوهَا وَتِجَارَةٌ تَخْشَوْنَ كَسَادَهَا وَمَسَاكِنُ تَرْضَوْنَهَا أَحَبَّ إِلَيْكُم مِّنَ اللّهِ وَرَسُولِهِ وَجِهَادٍ فِي سَبِيلِهِ فَتَرَبَّصُواْ حَتَّى يَأْتِيَ اللّهُ بِأَمْرِهِ وَاللّهُ لاَ يَهْدِي الْقَوْمَ الْفَاسِقِينَ ﴿٢٤﴾
 Katakanlah, “Jika bapak-bapak-mu, anak-anakmu, saudara-saudaramu, istri-istrimu, keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perdagangan yang kamu khawatirkan kerugiannya, dan rumah-rumah yang kamu sukai lebih kamu cintai daripada Allah dan Rasul-Nya dan daripada berjihad di jalan-Nya, tunggulah sampai Allah memberikan keputusan-Nya.” Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang fasik. [QS. At-Taubah: 24]
وَمِنَ النَّاسِ مَن يَتَّخِذُ مِن دُونِ اللّهِ أَندَاداً يُحِبُّونَهُمْ كَحُبِّ اللّهِ وَالَّذِينَ آمَنُواْ أَشَدُّ حُبّاً لِّلّهِ وَلَوْ يَرَى الَّذِينَ ظَلَمُواْ إِذْ يَرَوْنَ الْعَذَابَ أَنَّ الْقُوَّةَ لِلّهِ جَمِيعاً وَأَنَّ اللّهَ شَدِيدُ الْعَذَابِ ﴿١٦٥﴾
Di antara manusia ada yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah, mereka mencintainya seperti mencintai Allah. Adapun orang-orang beriman sangat besar cintanya kepada Allah. Seandainya orang-orang zalim itu[6] mengetahui, ketika melihat azab bahwa semua kekuatan itu milik Allah dan azab Allah sangat berat, pasti mereka menyesal. [QS. Al-Baqarah: 165]
5.      Selalu berdzikir baik dengan dzikir lisan ataupun amali (QS. 8:45)

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ إِذَا لَقِيتُمْ فِئَةً فَاثْبُتُواْ وَاذْكُرُواْ اللّهَ كَثِيراً لَّعَلَّكُمْ تُفْلَحُونَ ﴿٤٥﴾
Hai orang-orang beriman! Apabila kamu bertemu pasukan musuh, mantapkan hatimu dan ingatlah Allah sebanyak-banyaknya agar kamu beruntung. [QS. Al-Anfal: 45]
6.      Mengikuti apa yang dicontohkan Rasul Saw. (QS. 3:31)

قُلْ إِن كُنتُمْ تُحِبُّونَ اللّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَاللّهُ غَفُورٌ رَّحِيمٌ ﴿٣١﴾
Katakan (Muhammad), “JIka kamu mencintai Allah, ikutilah aku, pasti Allah mencintaimu dan mengampuni dosa-dosamu.” Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang. [QS. Ali-Imran: 31]
7.      Rajin tadabbur (menelaah dan menghayati) ayat-ayat-Nya (QS. 8:2)

إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ الَّذِينَ إِذَا ذُكِرَ اللّهُ وَجِلَتْ قُلُوبُهُمْ وَإِذَا تُلِيَتْ عَلَيْهِمْ آيَاتُهُ زَادَتْهُمْ إِيمَاناً وَعَلَى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ ﴿٢﴾
Sesungguhnya, orang-orang beriman adalah mereka yang apabila disebut nama Allah[7], gemetar hatinya. Apabila dibacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, bertambah kuat imannya dan hanya kepada Tuhan mereka bertawakkal. [QS. Al-Anfal: 2]
8.      Memiliki jiwa kasih sayang (QS. 48: 29)

مُّحَمَّدٌ رَّسُولُ اللَّهِ وَالَّذِينَ مَعَهُ أَشِدَّاء عَلَى الْكُفَّارِ رُحَمَاء بَيْنَهُمْ تَرَاهُمْ رُكَّعاً سُجَّداً يَبْتَغُونَ فَضْلاً مِّنَ اللَّهِ وَرِضْوَاناً سِيمَاهُمْ فِي وُجُوهِهِم مِّنْ أَثَرِ السُّجُودِ ذَلِكَ مَثَلُهُمْ فِي التَّوْرَاةِ وَمَثَلُهُمْ فِي الْإِنجِيلِ كَزَرْعٍ أَخْرَجَ شَطْأَهُ فَآزَرَهُ فَاسْتَغْلَظَ فَاسْتَوَى عَلَى سُوقِهِ يُعْجِبُ الزُّرَّاعَ لِيَغِيظَ بِهِمُ الْكُفَّارَ وَعَدَ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ مِنْهُم مَّغْفِرَةً وَأَجْراً عَظِيماً ﴿٢٩﴾
Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka, kamu lihat mereka ruku` dan sujud mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya, tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud. Demikianlah sifat-sifat mereka dalam Taurat dan sifat-sifat mereka dalam Injil, yaitu seperti tanaman yang mengeluarkan tunasnya maka tunas itu menjadikan tanaman itu kuat lalu menjadi besarlah dia dan tegak lurus di atas pokoknya; tanaman itu menyenangkan hati penanam-penanamnya karena Allah hendak menjengkelkan hati orang-orang kafir (dengan kekuatan orang-orang mu'min). Allah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh di antara mereka ampunan dan pahala yang besar. [QS. Al-Fath: 29]
9.      Rajin Istighfar dan bertobat (QS. 50:31-35 dan 3: 135)

وَأُزْلِفَتِ الْجَنَّةُ لِلْمُتَّقِينَ غَيْرَ بَعِيدٍ ﴿٣١﴾ هَذَا مَا تُوعَدُونَ لِكُلِّ أَوَّابٍ حَفِيظٍ ﴿٣٢﴾ مَنْ خَشِيَ الرَّحْمَن بِالْغَيْبِ وَجَاء بِقَلْبٍ مُّنِيبٍ ﴿٣٣﴾ ادْخُلُوهَا بِسَلَامٍ ذَلِكَ يَوْمُ الْخُلُودِ ﴿٣٤﴾ لَهُم مَّا يَشَاؤُونَ فِيهَا وَلَدَيْنَا مَزِيدٌ ﴿٣٥﴾
Dan didekatkanlah surga itu kepada orang-orang yang bertakwa pada tempat yang tiada jauh (dari mereka). Inilah yang dijanjikan kepadamu, (yaitu) kepada setiap hamba yang selalu kembali (kepada Allah) lagi memelihara (semua peraturan-peraturan-Nya). (Yaitu) orang yang takut kepada Tuhan Yang Maha Pemurah sedang Dia tidak kelihatan (olehnya) dan dia datang dengan hati yang bertaubat, masukilah surga itu dengan aman, itulah hari kekekalan. Mereka di dalamnya memperoleh apa yang mereka kehendaki; dan pada sisi Kami ada tambahannya. [QS. Qaf: 31-35]
وَالَّذِينَ إِذَا فَعَلُواْ فَاحِشَةً أَوْ ظَلَمُواْ أَنْفُسَهُمْ ذَكَرُواْ اللّهَ فَاسْتَغْفَرُواْ لِذُنُوبِهِمْ وَمَن يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلاَّ اللّهُ وَلَمْ يُصِرُّواْ عَلَى مَا فَعَلُواْ وَهُمْ يَعْلَمُونَ ﴿١٣٥﴾
Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain daripada Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui. [QS. Ali-Imran: 135]
Penutup
Semoga Allah Swt. selalu mencurahkan cinta-Nya kepada kita. Aamien Yaa Rabbal ‘Aalamien.


[1] Disampaikan pada pengajian tanggal 19 Juni 2013 di Masjid Agung Provinsi Jawa Barat.
[2] Para Nabi adalah mereka yang dipilih oleh Allah untuk memperoleh bimbingan sekaligus ditugasi untuk menuntun manusia menuju kebenaran ilahi.  
[3] Para Pecinta Kebenaran adalah orang-orang yang selalu benar dan jujur. Mereka tidak ternodai oleh kebatilan dan istiqomah dalam kebaikan.
[4] Orang-orang yang mati syahid adalah mereka yang meninggal karena membela agama Allah.
[5] Orang-orang Shaleh adalah mereka yang selalu berusaha dalam koridor kebajikan. Kalaupun sesekali mereka berbuat salah, itu adalah kesalahan kecil dan tidak berarti jika dibandingkan dengan kebajikan yang mereka lakukan.
[6] Orang Zalim di sini ialah orang yang menyembah selain Allah. Maksudnya, ketika mereka melihat sesembahan mereka tidak memberikan manfaat sama sekali pada hari kiamat, mereka pasti meyakini bahwa seluruh kekuatan hanya milik Allah dan mereka sangat menyesali perbuatan itu.
[7] Menyebut sifat-sifat yang mengagungkan dan memuliakan-Nya.