20.04

Dengan Sebab Yang Sama Akibatnya Pun Tidak Akan Jauh Berbeda


 Materi Ngaji Ahad

1. Dalam Surat Ar-Rum : 41-42

ظَهَرَ الْفَسَادُ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِي النَّاسِ لِيُذِيقَهُم بَعْضَ الَّذِي عَمِلُوا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ ﴿٤١﴾ قُلْ سِيرُوا فِي الْأَرْضِ فَانظُرُوا كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الَّذِينَ مِن قَبْلُ كَانَ أَكْثَرُهُم مُّشْرِكِينَ ﴿٤٢﴾
Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar). Katakanlah: "Adakan perjalanan di muka bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang dahulu. Kebanyakan dari mereka itu adalah orang-orang yang mempersekutukan (Allah)".

            Dalam Tafsir Ibnu Katsir telah dijelaskan :
قال محمد بن إسحاق بان النقص في الثمار والزروع بسبب المعاصي.
Muhammad Bin Ishaq mengatakan, “Sesungguhnya kekurangan kesuburan tanaman dan buah-buahan di bumi itu adalah karena maksiat-maksiat (kedurhakaan)

أن الحدود إذا أقيمت، انكف الناس -أو أكثرهم، أو كثير منهم -عن تعاطي المحرمات، وإذا ارتكبت المعاصي كان سببا في محاق البركات من السماء والأرض
“Bila hukum-hukum (Allah) itu ditegakkan, manusia akan terhalang kalau pun tidak seluruhnya paling tidak sebagian banyak, dari pada melanggar peharaman-peharaman. Bila maksiat-maksiat itu telah ditinggalkan maka terbukalah barokah dari langit dan bumi. 

في "الصحيحين": "إنَّ الفاجر إذا مات تستريح منه العباد والبلاد، والشجر والدواب
“Menurut hadits Shahihain (Bukhari dan Muslim), “Sesungguhnya si Jahat itu bila mati maka manusia, Negeri-negeri, pohon-pohon dan binatang-binatang akan menikmati ketentraman dan kenyamanan.

عَنْ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عُمَرَ قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ إِذَا أَرَادَ اللَّهُ بِقَوْمٍ عَذَابًا أَصَابَ الْعَذَابُ مَنْ كَانَ فِيهِمْ ثُمَّ بُعِثُوا عَلَى أَعْمَالِهِمْ.  رَوَاهُ مُسْلِمٌ
“Dari Abdullah bin Umar r.a. mengatakan, “Aku mendengar Rasulullah saw. bersabda, ‘Bila Allah menghendaki azab (siksa) kepada suatu kaum, pastilah azab itu akan kena kepada siapa saja yang ada pada mereka, tetapi kemudian mereka akan dibangkitkan pada (Yaumal Hisab) menurut amal masing-masing”

عَنْ جَابِرٍ قَالَ سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ يُبْعَثُ كُلُّ عَبْدٍ عَلَى مَا مَاتَ عَلَيْهِ.  رَوَاهُ مُسْلِمٌ
“Dari Jabir r.a. Mengatakan, “Aku mendengar Nabi saw. bersabda, “Setiap orang akan dibangkitkan (dihisab) sedang dalam keadaan mati.”

0 komentar: