Materi Pelajaran
Kelas C
19 – 24 September 2011
1. Aqidah [ Senin, 19 September 2011]
Iman Kepada Malaikat dan Maknanya :
“ Adalah membenarkan keberadaan mereka ( malaikat ) dan sesungguhnya mereka sebagaimana Allah SWT. telah mensifatinya ( hamba – hamba yang dimuliakan ). Malaikat mempunyai jasad yang halus, diciptakan dari cahaya, tidak makan dan tidak minum, dan tidak mendurhakai Allah SWT. terhadap apa yang Dia perintahkan kepada mereka serta selalu mengerjakan apa yang diperintahkan kepada mereka.”[1]
Mengenai jumlah malaikat, tentu saja tidak ada yang dapat mengetahuinya dengan pasti kecuali Allah SWT. hanya saja ada beberapa malaikat yang wajib kita ketahui dengan tugas – tugasnya, yaitu :
1. Malaikat Jibril, yang ditugaskan Allah SWT. untuk menurunkan wahyu kepada Rosul-Nya.
2. Malaikat Mikail, yang ditugaskan Allah SWT. untuk mengatur hujan.
3. Malaikat Isrofil, yang ditugaskan Allah SWT. untuk meniup sangkakala dihari kiamat.
4. Malaikat Izroil, yang ditugaskan Allah SWT. untuk mencabut nyawa.
5. Malaikat Munkar, yang diperintahkan Allah SWT. untuk memeriksa dialam kubur.
6. Malaikat Nakir, yang diperintahkan Allah SWT. untuk memeriksa dialam kubur.
7. Malaikat Roqib, yang diperintahkan Allah SWT. untuk mencatatkan amal baik manusia.
8. Malaikat ‘Atid, yang diperintahkan Allah SWT. untuk mencatatkan amal jelek manusia.
9. Malaikat Malik, yang diperintahkan Allah SWT. untuk menjaga di Neraka.
10. Malaikat Ridwan, yang diperintahkan Allah SWT. untuk menjaga di Surga.
2. Akhlaq dan Hadits [Selasa, 20 September 2011]
Silaturrahim :
Imam Al-Qurthubi Mengatakan : Silaturrahim memiliki dua arti :[2]
a. Arti Umum adalah silaturrahim terhadap Agama. Silaturrahmi harus dilakukan dengan Iman, mencintai dan menolong orang-orang yang beriman. Di samping itu, menasihati, tidak membahayakan, adil, bijak, dan memberikan hak-hak mereka. Misalnya, membantu orang yang terkena mushibah, menolong teman yang membutuhkan pertolongan dan hak-hak mereka lainnya.
b. Arti Khusus adalah Silaturrahim kepada keluarga, baik keluarga ayah maupun keluarga ibu. Mereka memiliki hak-hak khusus dan tambahan, seperti nafkah, mengetahui kabar, dan tidak meninggalkan mereka dalam masa-masa sulit. Hak-hak mereka dikuatkan dengan hak-hak silaturrahim khusus. Sehingga, jika hak-hak tersebut datang bersamaan, didahulukan dan yang paling utama.
Rasulullah Saw. Bersabda :
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه قَالَ: قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم ( مَنْ أََحَبَّ أَنْ يُبْسَطَ عَلَيْهِ فِي رِزْقِهِ, وَأَنْ يُنْسَأَ لَهُ فِي أَثَرِهِ, فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ ) أَخْرَجَهُ اَلْبُخَارِيُّ
Dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Barangsiapa ingin dilapangkan rizqinya dan dipanjangkan umurnya, hendaknya ia menghubungkan tali kekerabatan." [ Hadits Riwayat Imam Bukhari ][3]
3. Fiqih [Rabu, 21 September 2011]
Kaifiyat (Tata Cara) Berwudhu :[4]
a. Membaca Basmalah
b. Mencuci dua telapak tangan sampai pergelangan 1,2 atau 3 kali dimulai dari yang kanan dahulu, celah-celah dan jari digosok-gosok.
c. berkumur-kumur dan menghirup air ke hidung 1,2 atau 3 kali dan disemburkan kembali.
d. Mencuci muka dengan rata 1,2 atau 3 kali dimulai dari yang kanan dahulu.
e. Mencuci tangan sampai sikut 1,2 atau 3 kali dimulai dari yang kanan dahulu.
f. Mengusap kepala dimulai dari depan ke belakang, kemudian ditarik kembali kedepan, langsung mengusap luar dan dalam telinga 1 kali.
g. Mencuci kedua kaki sampai mata kaki 1,2 atau 3 kali dimulai dari yang kanan dahulu, menggosok celah-celah dan jari kaki.
h. Membaca dua kalimat Syahadat sebagai bacaan setelah Wudhu.
4. Bahasa Arab [Kamis, 22 September 2011]
Membaca Materi Tentang “Ta’aruf” : [5]
5. Tarikh Islam [Jum’at, 23 September 2011]
Isra dan Mi’raj [I][6] :
Isra maksudnya ialah perjalanan malam Nabi Muhammad Saw. Bersama malaikat Jibril as. dari Masjid Al-Haram di kota Makkah ke Masji Al-Aqsho di Palestina. Mi’raj maksudnya ialah naiknya Rasulullah Saw. Bersama Malaikat Jibril as. dari Masjid Al-Aqsho ke langit sampai ke Sidratul Muntaha.
Isra dan Mi’raj adalah Mukjizat bagi Rasulullah Saw. yang berlaku atas kehendak dan kuasa Allah Swt. Isra dan Mi’raj itu terjadi pada malam 27 Rajab tahun ke sebelas dari kenabian Muhammad Saw. pada malam Isra dan Mi’raj itu, Nabi Muhammad Saw. telah menyaksikan tanda-tanda kebesaran Allah Swt. Pada malam itu Rasulullah Saw. menerima langsung perintah shalat fardhu lima waktu sehari semalam. Pada malam itu juga Nabi Muhammad Saw. kembali ke bumi dan tiba di makkah sebelum fajar. Isra dan Mi’raj adalah kejadian yang sangat besar dan luar biasa. Kita harus meyakini bahwa peristiwa itu benar-benar terjadi.
6. Al-Quran dan Tahsin [Sabtu, 24 September 2011]
Surat Al-Qari’ah : 5-6.
وَتَكُونُ الْجِبَالُ كَالْعِهْنِ الْمَنفُوشِ ﴿٥﴾ فَأَمَّا مَن ثَقُلَتْ مَوَازِينُهُ ﴿٦﴾ فَهُوَ فِي عِيشَةٍ رَّاضِيَةٍ ﴿٧﴾
5. dan gunung-gunung seperti bulu yang dihambur-hamburkan.
6. Dan adapun orang-orang yang berat timbangan (kebaikan) nya,
7. maka dia berada dalam kehidupan yang memuaskan.
[3] Ibnu Hajar Al-Asqolani. Bulughul Maram Min Adillatil Ahkam. Software Pustaka Al-Hidayah. Hadits No. 1483.
[5] Darsono dan Tatang Ibrahim. Fasih Berbahasa Arab I. Tiga serangkai Pustaka Mandiri: Bandung. Hal : 6.
[6] Departemen Agama RI. Tarikh Islam 2. Direktorat Jenderal Pembinaan Kelembagaan Agama Islam : Jakarta 1999. Hal : 13.
0 komentar:
Posting Komentar