10.39

Wanita Dalam Pandangan Orang . . .

1.      Wanita di Mata Orang Yunani
Di mata mereka, wanita sangat dilecehkan dan diejek. Sehingga mereka mengklaim kaum wanita sebagai najis dan kotoran dari hasil perbuatan setan. Bagi mereka, wanita sama rendahnya dengan barang dagangan yang biasa diperjual belikan di pasar-pasar. Wanita boleh dirampas haknya, tidak perlu diberikan hak bagian harta warisan dan juga tidak berhak menggunakan hartanya sendiri sedikitpun. (Ensiklopedia Wanita Muslimah, 2005: 5)
2.      Wanita di Mata Orang Romawi
        Di zaman romawi yang orang-orangnya memiliki semboyan cukup terkenal “Wanita Itu Tidak Punya Ruh”, kaum wanita mengalami berbagai macam siksaan yang kejam. Betapa tidak, seringkali mereka harus menahan panasnya minyak yang dituangkan ke tubuhnya yang sudah diikat di sebuah tiang. Bahkan terkadang mereka diikatkan pada ekor kuda lalu dibawanya lari sekencang mungkin sampai mati. (Ensiklopedia Wanita Muslimah, 2005: 5)
3.      Wanita di Mata Orang Persia
            Menurut pandangan mereka, seseorang boleh saja menikahi ibunya sendiri, saudara perempuan kandung, bibi dan  muhrim-muhrimnya yang lain.
            Seorang wanita ketika sedang haid akan diasingkan ketempat jauh di luar kota. Tidak ada seorang pun yang diperbolehkan menemuinya kecuali para pelayan yang hanya bertugas menyiapkan makanan. Terlebih kalau seorang wanita kebetulan menjadi istri atau dibawah kekuasaan seorang laki-laki yang kejam dan diktator, maka nasibnya berada ditangan laki-laki itu, mau dibunuh atau dibiarkannya hidup. (Ensiklopedia Wanita Muslimah, 2005: 6)
4.      Wanita di Mata Orang Yahudi
            Ada segolongan orang-orang Yahudi yang menganggap anak wanita itu martabatnya sama seperti pelayan. Ayahnya berhak untuk menjualnya dengan harga murah sekalipun. Orang-orang Yahudi pada umumnya menganggap wanita itu sebagai laknat atau kutukan karena wanitalah yang telah menyesatkan Adam. Apabila seorang wanita sedang mengalami haid, maka mereka enggan makan bersama-sama dengannya. Bahkan ia tidak boleh memegang bejana apa pun karena khawatir tersebar najisnya.
            Sementara ada orang-orang Yahudi yang manakala anak wanita atau istrinya sedang mengalami haid, maka dia mendirikan sebuah kemah lalu didalamnya diletakan kue dan air. Dia biarkan terus anak wanita atau istrinya yang sedang haid itu di dalam kemah tersebut sampai suci. (Ensiklopedia Wanita Muslimah, 2005: 6)
5.      Wanita di Mata Orang Nasrani
            Pernah salah seorang yang dianggap suci di antara mereka mengatakan, “Sesungguhnya wanita adalah sumber kejahatan, malapetaka yang disukai, sangat penting bagi keluarga dan rumah tangga, pembunuh yang dicintai, dan musibah yang dicari.”
            Yang lain mengatakan, “Sesungguhnya wanitalah yang memasukan setan ke dalam jiwa seseorang, yang menentang ketetapan Allah SWT. dan yang kejam terhadap laki-laki.
            Bisa disimpulkan bahwa wanita menurut pandangan orang kafir adalah satu makhluk yang kedudukannya itu sebagai lebih rendah dibandingkan dengan  laki-laki serta menjadi sumber kejahatan yang menggoda manusia dengan alasan wanita itu najis dan kotoran dari hasil perbuatan setan. (Ensiklopedia Wanita Muslimah, 2005: 7)
Sumber :
Al-Barik, Haya binti Mubarok, 2005. Ensiklopedia Wanita Muslimah. Jakarta : Darul Falah.


0 komentar: