Pengajian Ahad Pagi Mesjid Al-Fitrah PINDAD
23 Oktober 2011
يَا أَيُّهَا النَّاسُ ضُرِبَ مَثَلٌ فَاسْتَمِعُوا لَهُ إِنَّ الَّذِينَ تَدْعُونَ مِن دُونِ اللَّهِ لَن يَخْلُقُوا ذُبَاباً وَلَوِ اجْتَمَعُوا لَهُ وَإِن يَسْلُبْهُمُ الذُّبَابُ شَيْئاً لَّا يَسْتَنقِذُوهُ مِنْهُ ضَعُفَ الطَّالِبُ وَالْمَطْلُوبُ ﴿٧٣﴾
Hai sekalian manusia, telah dijadikan suatu perumpamaan, maka dengarlah (perumpamaan itu). Sesungguhnya yang kamu seru itu selain Allah, mereka tidak sekali-kali dapat membuat lalat walaupun mereka berhimpun untuk itu. Dan jika lalat itu merampas sesuatu dari mereka, niscaya mereka tidak sanggup merebutnya dari lalat itu. (Inilah) kelemahan yang menuntut (si penyembah) dan yang dituntut (benda yang disembah). [QS. Al-Hajj : 73]
عن قتادة: لما ذكر الله تعالى العنكبوت والذباب، قال المشركون: ما بال العنكبوت والذباب يذكران؟ فأنزل الله
Dari Qatadah mengatakan : “Tatkala Allah menerangkan tentang laba-laba dan tentang lalat, Musrikin mengatakan, ‘Mengapa sekedar laba-laba dan lalat itu diterangkan (apa gunanya)? [1] Lalu Allah menurunkan ayat :
إِنَّ اللَّهَ لاَ يَسْتَحْيِي أَن يَضْرِبَ مَثَلاً مَّا بَعُوضَةً فَمَا فَوْقَهَا فَأَمَّا الَّذِينَ آمَنُواْ فَيَعْلَمُونَ أَنَّهُ الْحَقُّ مِن رَّبِّهِمْ وَأَمَّا الَّذِينَ كَفَرُواْ فَيَقُولُونَ مَاذَا أَرَادَ اللَّهُ بِهَـذَا مَثَلاً يُضِلُّ بِهِ كَثِيراً وَيَهْدِي بِهِ كَثِيراً وَمَا يُضِلُّ بِهِ إِلاَّ الْفَاسِقِينَ ﴿٢٦﴾
Sesungguhnya Allah tidak malu membuat perumpamaan berupa nyamuk atau sesuat yang lebih rendah dari padanya. Adapun orang-orang yang beriman, maka mereka mengetahui bahwa perumpamaan itu benar-benar dari Tuhan mereka, dan adapun orang-orang kafir mereka mengatakan: "Apakah maksud Allah menjadikan ini sebagai perumpamaan?" Dengan perumpamaan itu banyak orang yang disesatkan Allah, dan dengan perumpamaan itu pula banyak orang yang diberi-Nya petunjuk. Dan tidak ada yang disesatkan Allah melainkan orang-orang yang fasik,
الَّذِينَ يَنقُضُونَ عَهْدَ اللَّهِ مِن بَعْدِ مِيثَاقِهِ وَيَقْطَعُونَ مَا أَمَرَ اللَّهُ بِهِ أَن يُوصَلَ وَيُفْسِدُونَ فِي الأَرْضِ أُولَـئِكَ هُمُ الْخَاسِرُونَ ﴿٢٧﴾
(yaitu) orang-orang yang melanggar perjanjian Allah sesudah perjanjian itu teguh, dan memutuskan apa yang diperintahkan Allah (kepada mereka) untuk menghubungkannya dan membuat kerusakan di muka bumi. Mereka itulah orang-orang yang rugi. [QS. Al-Baqarah : 26-27]
عَنْ أَبِي مُوسَى الْأَشْعَرِيِّ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَثَلُ الَّذِي يَقْرَأُ الْقُرْآنَ كَالْأُتْرُجَّةِ طَعْمُهَا طَيِّبٌ وَرِيحُهَا طَيِّبٌ وَالَّذِي لَا يَقْرَأُ الْقُرْآنَ كَالتَّمْرَةِ طَعْمُهَا طَيِّبٌ وَلَا رِيحَ لَهَا وَمَثَلُ الْفَاجِرِ الَّذِي يَقْرَأُ الْقُرْآنَ كَمَثَلِ الرَّيْحَانَةِ رِيحُهَا طَيِّبٌ وَطَعْمُهَا مُرٌّ وَمَثَلُ الْفَاجِرِ الَّذِي لَا يَقْرَأُ الْقُرْآنَ كَمَثَلِ الْحَنْظَلَةِ طَعْمُهَا مُرٌّ وَلَا رِيحَ لَهَا .رَوَاهُ اَلْبُخَارِيُّ
Dari Abu Musa Al-Asy’ari dari Nabi Saw. bersabda : “Perbandingan mukminin yang membaca Al-Quran itu seperti buah Utrujah, manis rasanya dan wangi aromanya. Adapun yang tidak membaca Al-Quran seperti buah Kurma, manis rasanya tapi tidak ada wanginya. Dan perbandingan orang yang jahat yang membaca Al-Quran itu seperti Raihanah, wangi aromanya tapi pait rasanya, dan perbandingan orang yang jahat yang tidak membaca Al-Quran itu seperti buah Handolah, pait rasanya dan tak ada wanginya.” [Hadits Riwayat Bukhari]
0 komentar:
Posting Komentar